Erick Thohir Sebut Jual-Beli Jabatan Direksi di BUMN Capai Rp25 Miliar, Gus Umar: Kenapa Dia Ga Lapor KPK?

- 25 November 2021, 11:50 WIB
Tokoh NU, Gus Umar.
Tokoh NU, Gus Umar. /Instagram @umarhasibuan75/

PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan turut menanggapi pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir terkait praktek jual-beli jabatan direksi di BUMN yang mencapai Rp25 miliar.

Ia pun mempertayakan maksud pernyataan Erick bicara demikian dan alasannya tidak melapor ke KPK saja.

Cuitan Gus Umar.
Cuitan Gus Umar. Twitter @UmarHasibuan75

"Entah apa maksud erik bicara ini. Kalau dia tahu knp gak lapor @KPK_RI ?" katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya @UmarHasibuan75.

Baca Juga: Benamkan Cleveland Cavaliers 120-115, Phoenix Suns Tempel Ketat GSW di Puncak Klasemen NBA WIlayah Barat

Ia kemudian menyindir posisi yang tengah diduduki Erick Thohir di pemerintahan Joko Widodo.

"Klu jd menteri sekedar cari sensasi mending Nikita mirzani saja yg jd menteri BUMN pak," pungkasnya di akhir cuitan.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pernyataan mengejutkan bahwa posisi di dewan direksi dan komisaris perusahaan pelat merah diperjualbelikan dengan harga fantastis.

Baca Juga: Haedar Nashir Sampaikan Pesan untuk Peringati Hari Guru Nasional 2021

Ia mengungkap bahwa jabatan tersebut bisa dibeli dengan harga mencapai Rp25 miliar untuk jabatan direktur utama.

Transaksi terlarang tersebut, kata dia, terjadi sebelum dia menahkodai Kementerian BUMN.

Kendati demikian, Erick enggan mengungkap nama perusahaan maupun identitas petinggi BUMN hasil jual-beli tersebut.

Pernyataan Erick tersebut sekaligus menjadi bantahan terhadap tuduhan yang dilontarkan padanya bahwa ia memanfaatkan jabatan untuk mengeruk untung dari bisnis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Baca Juga: Ganjil Genap di Jalan Margonda Raya Depok Akan Disosialisasikan 4 Desember 2021, Polres: Masih Tahap Pengujian

Lebih lanjut Erick menegaskan, bila mencari keuntungan adalah motif pengabdiannya, maka transaksi jual beli jabatan dewan direksi dan komisaris BUMN menjadi peluang besar bagi dirinya selaku menteri yang membawahi seluruh badan usaha milik negara.

Ia mengatakan bahwa dia yang paling menekankan anti hal-hal itu (korupsi). Jika ia berniat mencari uang di BUMN, maka peluang tersebut sangat banyak.

Ia juga membeberkan mencari uang paling gampang di BUMN, yakni dengan memindah-mindahin jabatan yang dikabarkan memiliki setoran paling banyak hingga mencapai Rp25 miliar untuk jabatan Direktur Utama BUMN.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x