Menurutnya, selama ini investasi yang ingin masuk ke Pertamina dan PLN sangat banyak, tetapi perkara birokrasi itu menjadi persoalan.
"Saya melihat sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina, ke PLN, ini ngantre dan banyak sekali. Tapi ruwetnya, ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan juga ada di BUMN kita sendiri," ujar Jokowi dikutup dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga geram lantaran ruwetnya birokrasi itu menjadikan hal yang seharusnya mudah menjadi sulit.
Baca Juga: Co-Founder Formula E: Jakarta Tidak Membayar Lebih Mahal dari Kota Lain
Lantaran hal tersebut realisasi investasi pun menjadi mandek, sehingga ia pun mengimbau agar persoalan itu perlu diperbaiki secara profesional.
Lebih lanjut, ia mengatakan ingin marah untuk sesuatu yang diketahuinya tetapi sangat sulit dijalankan.
Tak hanya itu saja, Jokowi juga mengatakan bahwa komisaris dan direksi Pertamina maupun PLN harus menghitung konsekuensi dari setiap penugasan terhadap perusahaan.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2021: Kalahkan Fitriani/Yulia dengan Mulus Greysia/Apri Lolos Perempat Final
Perhitungan tersebut pun, kata dia harus disampaikan secara transparan dan terbuka dengan kalkulasi dan angka-angka.
Oleh sebab itulah ia meminta pada PLN dan Pertamina untuk tetap menjaga tata kelola dari setiap penugasan yang ada dan jangan sampai tata kelola perusahaan dan pengadaannya tidak benar.***