Sebelumnya, mantan penyidik KPK, Novel Baswedan mengaku telah menemui beberapa pihak yang mengetahui seluk beluk bisnis kontroversial tersebut.
Lebih lanjut, Novel Baswedan mengatakan bahwa dirinya menemukan ada dugaan kolusi atau korupsi di bisnis kontroversial tersebut dan baginya itu sangat menarik.
Menurutnya, ada praktik monopoli dalam bisnis PCR yang mengakibatkan harga tes Covid-19 di Indonesia itu menjadi mahal.
Dengan penguasaan itu di Indonesia, kata dia, harga PCR menjadi sangat mahal karena dibebankan pada negara dengan pembiayaan Covid-19 dan juga pada rakyat.
Untuk diketahui, Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan Sosial menyatakan siap untuk mengaudit PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang salah satu sahamnya dimiliki oleh Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.
Salah satu anggota Kaukus Masyarakat Sipil, Ferry Juliantono mengatakan, pihaknya yang tergabung dalam Tim Auditor Rakyat, akan melakukan audit bersama kantor akuntan publik pada PT GSI apabila Luhut bersedia.***