Pasalnya hingga saat ini peneliti masih meneliti varian tersebut.
"Jadi memang ada tiga kelompok bahaya ya, pertama meningkatkan keparahan, kedua meningkatkan transmisi penularan, dan ketiga menurunkan kemampuan antibodi seseorang," terang Budi.
"Untuk yang pertama itu belum terkonfirmasi, tapi untuk poin kedua dan ketiga itu kemungkinan besar iya. Tapi belum terkonfirmasi, karena masih diteliti oleh ahli," sambung Budi.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Kemenag Terbitkan Surat Edaran Saat Perayaan Natal
Diketahui, bahwa varian Omicron muncul pada Afrika yang diumumkan oleh salah seorang pejabat Afrika Selatan.
Ia sebelumnya mengumumkan jika telah muncul satu varian baru Corona di negaranya, varian yang dinamai B.1.1.529 tersebut pertama kali terdeteksi di Botswana.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyoroti jumlah suntikan harian vaksin Covid-19 yang tercatat mengalami penurunan selama empat pekan terakhir.
"Angka selanjutnya yang harus dicermati adalah cakupan dan laju vaksinasi di mana data menunjukan terjadinya penurunan pada jumlah suntikan harian selama empat minggu terakhir," ungkap Wiku seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Wiku menuturkan, hingga saat ini capaian suntikan dosis satu vaksin Covid-19 sudah hampir mencapai angka 70 persen.