Pada saat itu, sawah, jembatan serta rumah warga rusak akibat aktivitas vulkanik yang terus berlanjut, aktivitas tersebut tercatat pada 1978 hingga 1989.
PVBMG, mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008.
Pada tahun 2008 tercatat ada beberapa kali letusan pada Gunung Semeru, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008.
Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada pada kawah Jonggring Seloko, kawah tersebut berada di sisi tenggara puncak Mahameru.
Namun, karakter letusan Gunung Semeru bertipe vulcanian dan strombolian yang terjadi selama tiga sampai empat kali setiap jamnya.
Karakter letusan vulcanian berwujud letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.
Sementara karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru.***