Awal mula diputuskannya Gubernur Jatim berkantor di dekat Gunung Semeru karena sebelumnya telah melihat luasan dampak letusan Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, seperti di Kampung Renteng, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Mujur, Desa Sumberwuluh, Desa Penanggal, dan Desa Sumber Rejo.
Adapun untuk di Kecamatan Pronojiwo, yaitu desa terdampak erupsi Gunung Semeru adalah Supiturang, Sumber Urip, dan Desa Oro-Oro Ombo.
Baca Juga: Ashanty Ungkap 2 Artis Tertarik pada Alshad Ahmad, Istri Anang: Tapi Kenapa Pemilih Banget, Shad?
Tak hanya itu, akses jalan dari pusat pemerintahan dan perekonomian lumpuh karena ambruknya Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan antara Lumajang dan Kabupaten Malang.
Khofifah Indar Parawansa merasa jika dirinya berkantor di Lumajang, maka koordinasi dalam hal kedaruratan akan lebih cepat.
Gubernur Jatim itu kemudian menginstruksikan Pemkab Lumajang agar koordinasi antara wilayah Candipuro dan Pronojiwo dapat terjaga. Hal ini dilakukan guna memastikan kebutuhan warga dan pengungsi selalu tercukupi, termasuk penanganan kesehatan.
Baca Juga: Fadli Zon Sampaikan Ucapan Duka Atas Musibah Gunung Semeru: Semoga Diberikan Keselamatan
Sebelumnya, pada 4 Desember 2021 Gunung Semeru mengeluarkan awan panas dan menimbulkan hujan abu ke daerah di sekitarnya.
Warga yang tinggal di perkampungan sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengungsi untuk menghindari dampak guguran awan panas yang kini menimbun beberapa wilayah.***