Awan Panas Guguran Gunung Semeru Menewaskan 15 Warga, BNPB: Posko Tetap Melakukan Operasi Pencarian

- 6 Desember 2021, 15:19 WIB
Erupsi Gunung Semeru.
Erupsi Gunung Semeru. /PMJ News/

PR DEPOK - Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dikonfirmasi telah menewaskan 15 orang warga.

Kabar ini sesuai dengan laporan dari Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru, pada Senin, 6 Desember 2021.

Menurut Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, dan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.

Baca Juga: 16 Korban Luka Bakar Awan Panas Gunung Semeru Dirawat di RSUD Pasirian, Menko PMK: sedang Diperhatikan Khusus

"Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro," ujar Abdul Muhari, di Jakarta.

Abdul mengatakan bahwa dari posko juga melaporkan masih ada sebanyak 27 orang yang dinyatakan hilang, tetapi pemeriksaan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.

"Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan warga yang mungkin menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang meletus pada Sabtu," ujar Abdul Muhari, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Aliran Listrik 69 Gardu di Daerah Terdampak Erupsi Gunung Semeru Ditargetkan Menyala Kembali pada Hari Ini

Posko berhasil menghimpun total data korban jiwa atau yang terdampak yaitu untuk warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 orang, dan meninggal dunia 15. Hingga kini posko masih memutakhirkan data warga terdampak.

Sementara itu, data warga yang mengungsi yakni berjumlah 1.707 jiwa dan tersebar di 19 titik. Adapun posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian.

Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

Baca Juga: Usai Konser di LA, BTS akan Istirahat Panjang Sebelum Konser Kembali di Maret 2022 Mendatang

Sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di enam titik pos pengungsian, antara lain Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro.

Sebaran pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak empat titik yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

Awan panas guguran selain berdampak pada korban jiwa, juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Novel Baswedan dan 56 Eks Pegawai KPK Datangi Mabes Polri, Humas Polri: akan Dilakukan Sosialisasi

Data sementara yaitu jumlah rumah yang terdampak sebanyak 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah