Supply Chain Jadi Tantangan Utama Pasar UMKM, Teten Masduki: Padahal Indonesia Memiliki Banyak Produk

- 13 Desember 2021, 17:30 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. /HUMAS KEMENKOP UKM

PR DEPOK – Indonesia merupakan negara dengan jumlah UMKM yang tinggi, namun memiliki tantangan, yakni supply chain (rantai pasok).

Diketahui bahwa supply chain menjadi tantangan utama bagi pelaku UMKM yang ingin mengembangkan pasarnya.

“Padahal, Indonesia memiliki banyak produk dengan aneka jenis dan ragam. Tapi, kapasitas produksi para pelakunya masih kecil-kecil,” kata Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 13 Desember 2021.

Baca Juga: Tak Jadi Antar Natahlie Holscher ke Rumah Sakit, Putri Delina Akui Kesal pada Diri Sendiri

Teten Masduki mencontohkan bahwa peminat gula semut di Eropa dan Amerika Serikat sangat besar.

Namun, lanjutnya, pelaku UMKM khususnya yang masih skala kecil harus berjuang mendapatkan agregasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam hal ini, Menteri Koperasi dan UKM menyambut baik platform digital BogorHitz Commerce yakni wadah untuk produk UMKM unggulan Bogor Raya sehingga dapat bersaing secara internasional.

Baca Juga: Denny Darko Sebut Donasi Gala Sky Bisa Capai Rp3 M di Akhir Tahun: Harapannya sih Jangan Langsung Dihabiskan

"Saya selalu mengajak para kepala daerah untuk memilih dan menentukan satu atau beberapa produk unggulan khas daerahnya untuk kita kembangkan kualitas produk dan pemasarannya," ucap Menteri Koperasi dan UKM.

Perlu diketahui bahwa kekuatan ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh delapan kali lipat pada 2030 atau mencapai Rp4.531 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Teten Masduki bersama timnya mempercepat UMKM onboarding ke ekosistem digital.

Kondisi UMKM saat ini telah mencapai 24,9 persen atau sebesar 16,4 juta UMKM yang sudah onboarding.

Baca Juga: Antisipasi Libur Natal di DKI Jakarta, Anies Baswedan Revisi Aturan Soal PPKM Level 3

Hal itu juga didukung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya yang menjelaskan bahwa produk UMKM harus diminati pasar global.

Untuk menuju pasar global, UMKM harus diberi sentuhan khusus dan nuansa modern namun tetap menonjolkan budaya kedaerahan..

"Saya menyebut langkah ini sebagai nasionalisme kosmopolitan," ungkap Bima Arya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah