PR DEPOK – Kabar mengenai digitalisasi pemerintahan atau digital government rupanya tidak hanya wacana belaka.
Pasalnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutarakan bahwa dirinya bersama beberapa kementerian akan membangun digital government meski bukan hal yang mudah.
"Saya juga ingin cepat membangun digital government tapi ini juga tidak mudah," kata Presiden Jokowi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 15 Desember 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Kamis, 16 Desember 2021: Scorpio Akan Habiskan Waktu Bersama Pasangan
Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan keinginan terciptanya digital government ini sudah disampaikan kepada Menkominfo.
“Kalau kita tidak mengejar ya sudah kita semakin jauh, padahal kesempatan dan peluang ada," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi memiliki pemahaman bahwa ekonomi digital di Indonesia akan bertumbuh ketika infratruktur digital termasuk pemerintahan digitalnya siap.
Dalam hal ini, Jokowi merasa beruntung ketika Indonesia memiliki Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek.
Baca Juga: Sinopsis Film Vanilla Sky, Kisah Asmara Tom Cruise yang Berujung Tragis Tayang di Bioskop Trans TV
"Ada Mas Nadiem, untung banget kita, saya tanya selalu dijawab dengan sangat cepat, 'Ini bagaimana jumlahnya? Saya tidak mau hanya 1-2, 1.000 - 2.000, saya minta jutaan. Kampus Merdeka itu jawabannya, caranya? itu yang tadi disampaikan Pak Menteri tadi," kata Presiden Jokowi.
Terlebih, saat ini beberapa perusahaan sedang berlomba-lomba membangun Metaverse.
"Facebook yang berubah jadi Meta, Epic Games, Roblox, Mircrosoft, semua masuk ke sana semuanya, sehingga perlu disiapkan strategi negara kita.
"Negara kita perlu menyiapkan strategi agar kita tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain," ujar Presiden Jokowi.
Mengenai digital government, Jokowi merasa bahwa hanya memiliki waktu dua tahun untuk merealisasikan generasi digital.
"Saya sampaikan ke Menteri BUMN dan yang lain juga, waktu kita tidak banyak untuk mengejar itu.
"Waktunya hanya 2 tahun, yang paling sulit memang menyiapkan talenta digital dalam jumlah yang besar, mendatangkan mentor-mentor yang punya kualifikasi yang baik," ujar Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menekankan perlunya penyediaan pendanaan yang kuat.
"Di ruang tunggu saya sampaikan ini tidak bisa BUMN sendiri, swasta juga harus bergabung dalam Merah Putih (Fund) ini.
"Kemudian INA, Indonesia Investment Authority juga masuk ke sini sehingga makin tersiapkan dana besar yang akan kita pakai untuk mempercepat proses-proses yang tadi saya sampaikan," ujar Jokowi.***