"Pertanyaannya adalah dana tersebut dibelanjakan ke mana saja? Pada level teknis inilah yang harus dicermati. Bapak Presiden sudah membuat kebijakan yang benar, namun jangan sampai di lapangan tidak detil menjalankannya," ujar Rachmat Gobel.
Tak hanya itu, porsi APBN untuk PT KAI yang salah satunya diberikan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp4,3 triliun mengubah model bisnisnya menjadi BtoB (Business to Business).
Hal tersebut sempat membuat publik bereaksi karena pendanaan awalnya penuh dari China, namun kini harus mendapat porsi APBN.
Alvin Lie memberikan komentarnya terkait porsi APBN untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Dirinya mengatakan bahwa ujung-ujungnya dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung adalah APBN.
“Ujung-ujungnya APBN juga,” tulis Alvin Lie dalam Twitter-nya @alvinlie21.
Tak hanya itu, Alvin Lie juga mengatakan pada akhirnya uang pajak dari rakyat yang digunakan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.