Sementara, mutasi Omicron terbentuk karena pengaruh lain.
Dr. Jaka menyebut, seseorang yang terpapar Omicron memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan varian delta.
Mengutip data di beberapa dunia, dr. Jaka menyebut gejala Omicron didominasi badan pegal, meriang, pilek dan radang tenggorokan ringan.
“Batuk kering dan anosmia seperti pada Delta sedikit dilaporkan,” terang dr. Jaka.
Namun, gejala yang lebih ringan ini terkadang berbahaya. Seseorang tidak sadar jika ia terinfeksi Omicron.
Meski begitu, tingkat dan angka kematian Omicron masih sangat rendah, termasuk di Afrika Selatan.
“Sejauh ini angka kematian di afrika selatan cenderung rendah. Grafik kasus meningkat tinggi namun grafik kematian tetap flat. Kurang lebih 20 -30 kasus kematian perharinya, dari 37 rb kasus harian,” papar dr. Jaka.***