Soal Strategi Gaet Investasi Baterai Mobil Listrik ke Indonesia, Bahlil: kalau Gak Bisa Bangun, Kita Akuisisi

- 19 Desember 2021, 15:54 WIB
Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia.
Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia. /Instagram/@bahlillahadalia

PR DEPOK – Demi mewujudkan pemanfaatan energi terbarukan, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia kabarnya akan menggaet investasi baterai mobil listrik ke tanah air.

Adapun strategi yang dilakukan oleh Bahlil Lahadalia yakni mempermudah perizinan dan promosi, serta akan melakukan akuisisi jika dimungkinkan.

"BUMN kan punya IBC (Indonesia Battery Corporation), perusahaan untuk handle (urus) ekosistem baterai mobil dan mobil. Itu ada rencana mau akuisisi saham pabrik mobil di Jerman. Cuma dua kan caranya, kalau nggak bisa bangun, ya kita akuisisi," kata Bahlil Lahadalia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: AC Milan vs Napoli di Liga Italia: Jadwal, Prediksi Susunan Pemain, dan Link Live Streaming

Jika mengambil langkah akuisisi, Bahlil memastikan harganya tetap harus ekonomis serta prosesnya transparan.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan terkait upaya promosi yang akan dilakukan, yakni berkaitan dengan promosi dalam kemudahan perizinan investasi.

Perlu diketahui bahwa Indonesia saat ini memegang 22 hingga 24 persen cadangan nikel dunia dengan kualitas yang terbaik.

Baca Juga: Tegas Perjuangkan Gala Sky, Faisal Tolak Mentah Permintaan Tes DNA: Gak Perlu! Beban Mental untuk Cucu Saya

Tak hanya itu, lokasi tambang nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik, dinilai cukup dekat dengan pelabuhan sehingga ongkos yang dikeluarkan oleh pelaku usaha atau investor lebih ekonomis dan efisien.

"Baterai mobil itu bahannya nikel, mangan, kobalt dan lithium. Dari empat itu, kita cuma tidak punya lithium. Jadi 85 persen bahan baku baterai mobil itu ada di negara kita. Makanya orang semua sedang obok-obok kita untuk kita ekspor barang ini. Kita nggak mau," kata Bahil Lahadalia.

Hal ini juga sebagai upaya pemenuhan rencana strategis nasional yang mengharuskan Indonesia beralih penuh ke kendaraan listrik pada 2040.

Baca Juga: Link Live Streaming Real Madrid vs Cadiz di Liga Spanyol Senin, 20 Desember 2021 Pukul 3.00 WIB

Rencana tersebut pun sudah mulai digenjot sejak 2019 lalu di mana pemerintah akhirnya berhasil menggaet Hyundai asal Korea Selatan, untuk masuk ke Indonesia.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga membidik perusahaan produsen baterai listrik dan industri kendaraan listrik dunia.

Komitmen investasi juga sudah datang dari CATL asal China dan Foxconn asal Taiwan.

Baca Juga: Soroti Anies Baswedan Naikkan UMP Jakarta 2022, Ferdinand Hutahaean: Manusia seperti Ini Bahaya kalau Memimpin

"Foxconn juga akan bangun mobil listrik juga 2022. Sekarang ada CATL akan bangun pabrik baterai, tapi dia juga menggandeng pabrik mobil dari China," kata Bahlil Lahadalia.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah