Risma menjelaskan jika biasanya anak berkebutuhan khusus usia SD enggan untuk sekolah karena orangtuanya tidak mau menyekolahkan anaknya karena ketersediaan sekolah luar biasa (SLB) yang terbatas.
Sehingga, menurut dia, pemerintah daerah perlu mendorong upaya perwujudan sekolah inklusi di tingkat kecamatan. Hal seperti ini juga disebutkannya sudah dilakukan di Surabaya.
"Itu sudah saya lakukan di Surabaya. Jadi sekarang di Surabaya sudah banyak sekolah dasar yang inklusi," katanya.
Baca Juga: 5 Perawatan Diri Ini Ternyata Dapat Membantu Pemulihan Depresi di Masa Pandemi Covid-19
Menurut Risma ketersediaan sekolah inklusi penting, minimal untuk tingkat sekolah dasar karena ada aturan maksimal jarak yang harus ditempuh anak usia sekolah dasar.
Hal ini dilakukan agar anak berkebutuhan khusus usia SD tidak perlu ke SLB dan bisa mengikuti sekolah inklusi.
"Ada aturan untuk jarak tempuh sekolah anak, untuk SD sekian, SMP sekian dan SMA jangkauannya semakin luas. Nah untuk tingkat SD kalau bisa diperpendek jaraknya dengan menyiapkan sekolah inklusi sehingga mereka tidak harus ke SLB," katanya.***