Tjahjo Kumolo Sebut Jokowi Ahli Markerting, Cipta Panca: Mobil Esemka Belum Ada, Beliau Udah Bisa Jual 6000

- 21 Desember 2021, 19:20 WIB
Cipta Panca Laksana turut menyoroti pernyataan Menpan RB yang menyebut Jokowi ahli markering dan medsos.
Cipta Panca Laksana turut menyoroti pernyataan Menpan RB yang menyebut Jokowi ahli markering dan medsos. /Facebook.com/Cipta Panca Laksana.

PR DEPOK - Belum lama ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan pemimpin yang ahli marketing dan media sosial (medsos).

Menurutnya, Presiden Jokowi menjual ide serta gagasan untuk diikuti oleh banyak orang.

Pernyataan Menpan RB kemudian ditanggapi oleh politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana.

Baca Juga: Jelang Hari Ibu, Happy Salma Kenang Sosok Ibunda: Sudah Tak Ada, Tak Banyak Bisa Saya Lakukan

Melalui akun Twitter pribadinya @panca66, kader Partai Demokrat ini melontarkan sindiran yang ditujukan pada Presiden Jokowi.

"Mobil Esemka aja belum ada beliau udah bisa jual 6000 unit," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 21 Desember 2021.

Cipta Panca juga menyatakan bahwa Presiden Jokowi memang ahli marketing.

Cuitan Cipta Panca Laksana.
Cuitan Cipta Panca Laksana. Tangkap layar Twitter @panca66


"Kalau ini nga diragukan lagi. Ahli marketing memang," tutur dia.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, ini Saran dr.Tirta bagi Anda yang Baru Mulai Berolahraga

Seperti kabar yang beredar, Menpan RB Tjahjo Kumolo menyebut bahwa Presiden Jokowi merupakan orang yang ahli pemasaran dan media sosial.

Tjahjo mengatakan bahwa semua pemimpin di dunia adalah ahli marketing dan medsos, termasuk Presiden Jokowi.

Dengan keahlian yang dimiliki inilah, kata Tjhajo, Jokowi menjual ide dan gagasan yang mendukung kemajuan sistem birokrasi di Indonesia. 

Baca Juga: Tes Kepribadian: Garis Tangan Anda Ungkap Banyak Hal tentang Hidup, Salah Satunya Romantis

Menurutnya, para birokrat harus mendukung semua ide dan gagasan Jokowi.

Selain itu, ia menilai Jokowi menjual ide dan gagasan yang harus didukung karena kecepatan reformasi birokrasi ini menunjukkan birokrasi yang bersih, akuntabel, dan pelayanan publik yang prima.

Politikus PDIP itu menjelaskan bahwa konsep reformasi birokrasi yang diinginkan Jokowi adalah pemerintahan yang baik dan bersih agar perizinan dan pelayanan cepat.***

Editor: Yunita Amelia Rahma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x