Zainal Abidin mengatakan saat proses pemilihan berlangsung, terjadi secara hangat tanpa ada perbedaan pendapat.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat proses pemilihan, sesama anggota AHWA saling menunjukkan adab serta sopan santun.
Baca Juga: Habib Bahar Ogah Panggil KSAD Dudung dengan Sebutan 'Pak', Ferdinand Beri Tanggapan Begini
Bahkan, saat dimintai pendapat dalam memilih yang layak menjadi Rais Aam, tak ada anggota AHWA yang berani untuk memberikan pendapatnya, justru mendorong yang lebih tua untuk berpendapat.
"Akhirnya diserahkan pada yang paling muda untuk berpendapat. Saya juga tak berpendapat kalau yang tua tak berpendapat," kata Zainal Abidin.
Sebelumnya, Miftachul Akhyar menjabat sebagai Penjabat Rais Aam PBNU selepas Ma'ruf Amin maju dalam Pemilu Presiden 2019 lalu.
Baca Juga: Rela Melepasnya ke Camp Nou, Pep Guardiola Berikan Pernyataan Ini untuk Ferran Torres
Rais Aam adalah jabatan tertinggi di organisasi NU. Adapun 9 anggota AHWA yang ditugasi untuk memilih Rais Aam adalah KH Mustofa Bisri, KH Ma'ruf Amin, KH Miftachul Akhyar, KH.Dimyati Rais, KH TG Turmudzi, KH Anwar Mansur, KH Nurul Huda, KH Buya Marbun dan KH Zainal Abidin.***