Banyak Warga Tinggalkan Ranai Terkait Virus Corona, Wakil Bupati Natuna Sebut Ada 3 Alasan

- 5 Februari 2020, 16:19 WIB
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.*
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

Ngesti Yuni Suprapti menjelaskan, saat musim panen tiba, para pemilik kebun cengkih akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

Hal itu mendorong orang-orang Natuna pergi ke luar pulau demi mengais rupiah dari panen cengkeh.

"Sekarang sedang panen cengkih. Banyak warga yang bekerja di pulau-pulau selama musim panen," tutur dia.

Virus corona juga membuat warga merasa cemas karena WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok, dievakuasi dan diobservasi di Natuna.

Baca Juga: Mahasiswi Telkom University yang Baru Pulang dari Wuhan Terinfeksi Virus Corona, Ternyata Misinformasi

Akses warga Natuna untuk meninggalkan Ranai terbilang mudah. Warga dapat menggunakan kapal untuk menjangkau ke pulau-pulau lain.

"Akses untuk meninggalkan Ranai itu ada sehingga cukup banyak warga menggunakan Kapal Bukit Raya menuju pulau-pulau lainnya," katanya.   

Kondisi Natuna, kata Ngesti Yuni Suprapti, sejak Rabu 5 Februari 2020 telah membaik. Situasi tidak lagi mencekam seperti beberapa hari sebelumnya.

Aktivitas pedagang dan pelayana  publik oleh lembaga pemerintahan berjalan lancar setelah pemerintah pusat meyakinkan warga bahwa WNI yang dikarantina di Natuna merupakan orang-orang sehat.

"Mulai hari ini, aktivitas warga seperti biasa, semakin membaik," tutur Ngesti Yuni Suprapti.***

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x