Lembaga Eijkman Gabung dengan BRIN, Rizal Ramli: Kok Dibubarin, Politisi Modal Kuasa tanpa Mengerti Manfaat

- 2 Januari 2022, 11:19 WIB
Rizal Ramli berkomentar soal dihapusnya Lembaga Eijkman dan bergabung dengan BRIN.
Rizal Ramli berkomentar soal dihapusnya Lembaga Eijkman dan bergabung dengan BRIN. /Instagram.com/@rizalramli.official./

PR DEPOK - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dikonfirmasi akan bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kepala Eijkman periode 2014-2021, Amin Soebandrio telah menyerahkan pengelolaan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN, Wien Kusharyoto.

"Mulai hari ini saya menyerahkan hak, tanggung jawab dan kewajiban pengelolaan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman Wien Kusharyoto," kata Amin di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021.

Baca Juga: Rizal Ramli Geram Harga Elpiji Naik Diam-diam, Said Didu: Rakyat Dianggap Penumpang, Hasil Survei Rakyat Puas

Amin menegaskan bahwa akan ada beberapa penyesuaian usai dilakukan penggabungan Lembaga Eijkman ke BRIN.

"Kita berharap dengan perubahan ini tidak akan menyurutkan semangat kita untuk terus berkarya dan bekerja," kata Amin.

Lebih lanjut, Amin berpesan kepada periset di Lembaga Eijkman, agar tak berhenti melakukan penelitian dan berkarya di mana saja.

Baca Juga: Sebut Harga Elpiji dan Tarif Listrik Naik Diam-diam, Rizal Ramli: Kayak Copet aja, Kantong Rakyat Bolong

"Karena yang penting bukan tempat, fasilitasnya, tapi manusianya yang akan menentukan keberhasilan dari suatu usaha," ujar Amin.

Setelah bergabung dengan BRIN, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman namanya akan berganti menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) BRIN.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, PRBME menjadi salah satu pusat riset yang berada di dalam organisasi riset bidang kesehatan yang sedang disiapkan BRIN.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Gilang Dirga Umumkan Kehamilan Adiezty Fersa: 2022 Will Be Great

"Kita berkomitmen untuk memperkuat riset, termasuk riset di Eijkman," kata Handoko.

Adapun terkait penggabungan Eijkman ke BRIN turut dikomentari oleh ekonom senior, Rizal Ramli. Ia mengatakan bahwa lembaga Eijkman selama ini terkenal dalam bidang research.

Ia mengaku heran dengan pembubaran Lembaga Eijkman yang dilakukan oleh para politisi yang menurutnya bermodal kuasa saja.

Baca Juga: Ramal Kejadian yang Akan Terjadi di Tahun 2022, Denny Darko: Varian Baru Covid-19 Terus Bermunculan

Menurut Rizal Ramli, politisi yang membubarkan Eijkman tak mengerti manfaat dan cara kerja Lembaga Riset.

Lebih lanjut, ia menyindir politisi yang membubarkan Eijkman dan menggabungkan dengan BRIN. Ia mengatakan kalau politisi tersebut hanya bisa merusak tanpa memberikan nilai tambah. 

"Lembaga Eijkman, dapat Nobel di zaman Belanda, sangat terkenal dalam bidang research. Kok dibubarin oleh politisi2 yang modal kuasa doang, tanpa mengerti manfaat dan cara kerja Lembaga Riset ! Biasanya hanya merusak, bukan menambah nilai .. quo vadis riset," kata Rizal Ramli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @RamliRizal.

Cuitan Rizal Ramli.
Cuitan Rizal Ramli. Twitter @RamliRizal.

Baca Juga: Seorang Ayah di Afghanistan Menjual Putrinya Berumur 10 Tahun karena Alasan Lapar

Diketahui sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN Wien Kusharyoto menjelaskan, usai adanya integrasi Eijkman ke BRIN, secara otomatis semua periset yang sebelumnya bekerja di Lembaga Eijkman harus menjalankan aktivitas riset sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang baru.

"Kita perlu melangkah maju," kata Wien.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Twitter @RamliRizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah