Network
PR DEPOK - Video kedatangan Danrem 061/ Surya kencana, Brigjen Achmad Fauzi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Habib Bahar Smith beberapa waktu lalu, viral di media sosial.
Pro dan kontra atas kedatangan jenderal TNI ke Ponpes Habib Bahar pun bermunculan dari berbagai pihak, termasuk oleh Founder MiniGold Indonesia Edi Hermanto.
Melalui akun Twitter pribadinya, @EdiMahaMG, Edi Hermanto melontarkan komentar yang mengimbau agar TNI harus menjauhi buzzer.
"Jauhi politik, kembali ke barak,jaga perbatasan dan jaga kedaulatan negara," kata Edi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 2 Januari 2021.
Ia pun meminta agar TNI tak mendengarkan tekanan yang diviralkan oleh buzzer yang terus menerus mendesak agarceramah Habib Bahar dipersoalkan.
Menurut Edi Hermanto, TNI jangan sampai masuk dalam ranah politik untuk membela kepentingan politik tertentu.
Baca Juga: Cassandra Angelie Terancam Hukum Maksimal 15 Tahun Penjara, Ternyata Segini Tarifnya Sekali Melayani
"Perangi siapapun yg mengangkat senjata melawan NKRI.. Rakyat tak bersenjata itu bukan musuh mu..," pungkasnya di akhir cuitan.
Sebelumnya, Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto menjelaskan kedatangan Danrem 061 Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi ke markas Habib Bahar bertujuan untuk pengamanan tahun baru.
Arie Trie Hedhianto menegaskan kedatangan Brigjen Fauzi di kediaman Habib Bahar di Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat 31 Desember 2021 kemarin itu bukan untuk memberikan shock therapy seperti yang dituduhkan sang penceramah.
Pada awalnya, dijelaskan dia, kedatangan itu untuk mengingatk Habib Bahar terkait Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022 yang berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang
Kehadiran Pak Danrem, kata Arie, dalam rangka pengamanan tahun baru terkait aturan Mendagri tentang Natal dan Tahun Baru yang berlaku mulai 24 Desember hingga 2 Januari 2022.
Terlebih, Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subianto, menurut Arie pun telah memberikan arahan tegas kepada seluruh jajaran Kodam III/Siliwangi untuk menjaga kondusivitas wilayah teritorial Kodam III/Siliwangi yang meliputi wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten itu.***
