PR DEPOK – Kementerian Kesehatan atau Kemenkes menyebut, batuk merupakan gejala yang paling banyak dialami pasien yang positif terpapar varian Omicron.
Selain batuk, pilek juga menjadi gejala seseorang terpapar virus Covid-19 varian Omicron yang disebut penularannya jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.
“Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),'' ujar juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Nadia Tarmizi seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Kemenkes.
Nadia mengatakan, kebanyakan kasus Omicron di Indonesia didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Hingga Selasa, 4 Januari 2021, Kemenkes mencatat kasus Omicron di Indonesia mencapai 254 kasus, yang terdiri atas 239 kasus merupakan orang yang melakukan perjalanan luar negeri. Sementara, 15 kasus lainnya merupakan hasil dari transmisi lokal.
Menurut dr. Nadia, sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara.
Bahkan, penyebaran varian Omicron ini diperkirakan akan meluas, termasuk di Indonesia.