Buaya Berkalung Ban dan Tim Penolong Terlibat Kejar-kejaran Hingga Dini Hari

- 16 Februari 2020, 15:02 WIB
BUAYA liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 15 Januari 2020.*
BUAYA liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 15 Januari 2020.* /BASRI MARZUKI/ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Pertolongan yang dilakukan terhadap buaya berkalung ban hingga Minggu 16 Februari 2020 belum berhasil.

Langkah penyelamatan melibatkan personel dari Balai Konservasi Sumberdaya alam (BKSDA) Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur, Polairud, serta ahli buaya asal Australia Matt Wright.

Evakuasi dilakukan pada Minggu dinihari pukul 2:00 Wita.

''Evakuasi kami lakukan dinihari untuk menghindari masyarakat yang datang menyaksikan," ujar Haruna, Kepala Satgas penyelamatan buaya berkalung ban itu.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat, Kim Jong Un Baru Muncul di Tengah Wabah Virus Corona

Baca Juga: Beredar Kabar Aqil Siraj Sebut Jokowi Cucu Nabi Musa, Simak Faktanya

Dari laporan Antara di lokasi evakuasi di Muara Teluk Palu, tim mahpir menangkap buaya itu dengan metode harpun.

Dua anggota penyelamat buaya yakni Oktovianus Sene dan Matt Wright sempat mengenai buaya tersebut dengan Harpun. Namun, buaya itu berhasil lepas.

Tm kembali mengejar target yang membawa pelampung dari tombakan harpun. Kejar-kejaran antara tim penyelamat dan buaya berkalung ban terjadi sekira sejam.

Baca Juga: Skull Breaker Challenge Tewaskan Seorang Anak, TikTok Keluarkan Larangan

Akan tetapi, tim penyelamat kehilangan jejak saat pelampung tersebut terlepas dari badan target. Evakuasi terhadap buaya berkalung ban pun kembali gagal.

''Kami tidak menyangka banyak pukat pukat nelayan yang tidak dipakai'," ujar Haruna.

Sementara itu, Matt Wright mengatakan, evakuasi kali ini memang kembali gagal tapi tim tidak akan menyerah. ''Tidak ada kata lelah, kami akan kejar lagi," kata dia.

Evakuasi berakhir pukul 4.30 Wita setelah tim kembali memasang umpan di lokasi yang kerap munculnya buaya berkalung ban itu.

Baca Juga: Ramuan Tradisional Berumur 3.000 Tahun Dicoba untuk Lawan Virus Corona

Sebelumnya, tim menggunakan bantuan drone untuk menyelamatkan buaya tersebut, Kamis 13 Februari 2020.

Drone diikatkan umpan berupa ayam dan pelampung lalu diterbangkan mendekati target.

Umpan ayam diharapkan dapat dimangsa buaya tersebut. Sehingga, keberadannya dapat terindentifikasi dengan adanya pelampung yang sebelumnya diikatkan di ban.

Akan tetapi, cara itu tidak membuahkan hasil dan Timtselanjutnya menyusuri Sungai Palu dengan perahu karet.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x