Network
PR DEPOK - Menteri BUMN Erick Thohir mengeklaim program restrukturisasi PT Krakatau Steel Tbk di 2021 berhasil dilakukan dan tak jadi bangkrut karena mampu mencetak laba Rp1,6 triliun.
Keberhasilan Krakatau Steel melakukan transformasi dan restrukturisasi tersebut dilihat dari kinerja keuangan pada November 2021 lalu.
Mantan Sekertaris Kementrian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan Erick Thohir yang klaim PT Krakatau Steel tak jadi bangkrut dan berhasil cetak laba Rp1,6 triliun.
Baca Juga: Atta Halilintar Sebut Sang Mertua, Anang Hermansyah, Pusing karena Kebanyakan Belanja di Turki
"Ternyata cerita bisa dibuat," ucap Said Didu sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu pada Kamis, 6 Januari 2022.
Kemudian, Said Didu menyinggung soal pernyataan Erick Thohir mengenai Krakatau Steel pada akhir Desember 2021 silam dan sempat ditantang taruhan oleh seorang komisaris.
"Ada cerita mebarik dibalik kejadian tsb. Eh skrg cerita dibalik," pungkas Said Didu di akhir cuitannya.
Baca Juga: Korea Utara Menguji Coba Rudal Hipersonik dengan Hulu Ledak di Tengah Kecaman Internasional
Untuk diketahui, pada Desember 2021, Krakatau Steel telah membayar kewajiban Tranche B kepada tiga bank milik pemerintah sebesar Rp2,7 triliun.
Tak hanya itu saja, pembangunan infrastruktur produksi yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut memberi andil terhadap keberhasilan Krakatau Steel dalam bertranformasi.
Inisiatif strategis yang berhasil dicapai, kata Erick Thohir, di antaranya pembangunan pabrik HSM#2 yang diresmikan Presiden Jokowi pada September 2021, peluncuran platform KRASmart marketplace pada Oktober 2021 sebagai wujud transformasi digital BUMN di era 4.0.
Dituturkan Erick Thohir, restrukturisasi keuangan dan transformasi emiten dengan kode saham KRAS tersebut akan terus dilakukan agar mampu meningkatkan kinerja operasional PT Krakatau Steel.***
