Network
PR DEPOK - Dua putra Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran diduga terjerat kasus korupsi.
Gibran Rakabuming Raka, dan Kaesang Pangarep dilaporkan oleh salah satu dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun.
Pelaporan itu atas dugaan adanya TPPU relasi bisnis anak presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Buka Suara Terkait Kekayaannya yang Melonjak Tajam di Saat Pandemi
Adapun pelaporan Ubedillah Badrun ke KPK terhadap dua anak Jokowi tersebut ditanggapi oleh Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Yos Nggarang.
Menurutnya, Ubedillah Badrun ialah sosok yang intelektual dan aktivis gerakan, serta memiliki sejarah perjuangan dalam melawan rezim otoriter dan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
"Bung @UbedilahB it intelektual,aktivis gerakan. Punya sejarah perjuangan dlm melawan rezim Otoriter & KKN," ujar Yos Nggarang.
Baca Juga: Doddy Sudrajat dan Haji Faisal Diterawang akan Berdamai oleh Seorang Peramal: Happy Ending
Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa batu pijakan dalam perjuangan Ubedillah Badrun ialah "demokrasi bermartabat", menurutnya demokrasi dapat bermanfaat jika tak ada lagi KKN.
"Batu pijak dlm perjuangannya adlh "Demokrasi bermartabat" dgn demikian demokrasi bisa bermanfaat bila tdk ad lagi praktek KKN," kata Yos Nggarang, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @yosnggarang.
Terkait laporan tersebut, Gibran Rakabuming Raka mengaku telah mengkomunikasikan dengan adiknya, yakni Kaesang Pangarep, meski ia enggan menyampaikan isi komunikasi yang dilakukannya dengan sang adik.
Baca Juga: Venna Melinda Trauma Kehilangan Cincin Kawin, Kekasih Ferry Irawan Lakukan Hal Ini
Laporan tersebut juga telah direspon oleh Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan agar laporan tersebut dibuktikan terlebih dahulu.
"Dibuktikan dulu, nek aku salah cekelen (kalau saya salah silakan ditangkap), penak to (gampang kan)," kata Gibran, di Solo, pada Selasa, 11 Januari 2021.
Lebih lanjut, Gibran juga menegaskan dirinya bersedia ditangkap jika terbukti bersalah.
"Dibuktikan sik, aku salah po ra (saya salah atau tidak). Salah yo detik ini ditangkep wae ra popo (tidak apa-apa)," ujar Gibran.***
