Minta Jakarta Pilih Posisi Baru Usai IKN Pindah ke Kaltim, LaNyalla: Mau Jadi Kota Kelas Dunia Seperti Apa?

- 18 Januari 2022, 10:26 WIB
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Jakarta memilih posisi baru usai Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Jakarta memilih posisi baru usai Ibu Kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur. /Antara.

PR DEPOK - Ibu Kota Negara (IKN) akan pindah ke Kalimantan Timur. Kini DKI Jakarta yang selama ini menjadi Ibu Kota harus segera memilih posisi baru sebagai bagian dari Indonesia.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti telah meminta hal tersebut melalui keterangan tertulis di Jakarta, pada Senin, 17 Januari 2022.

"Jakarta harus memilih mau menjadi kota kelas dunia yang seperti apa? Karena secara teori, kita tidak bisa melayani semua," kata LaNyalla.

Baca Juga: Sebut Nama IKN Baru 'Nusantara' Bermakna Luas Jangan Dikecilkan, Hendri: Semoga Bisa Dipertimbangkan Lagi

Selanjutnya, LaNyalla mengatakan karena melayani semua, sama dengan tidak melayani siapapun.

"Makanya tentukan mau menjadi kota kelas dunia seperti apa?," kata LaNyalla, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Hal itu LaNyalla sampaikan saat berbicara nasib Jakarta ketika menjadi salah satu pengisi "Seminar Nasional Masa Depan Jakarta Pasca Perpindahan IKN" secara virtual yang menjadi rangkaian Pelantikan Majelis Rayon Korps Alumni HMI periode 2021-2026 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Sabtu, 15 Januari 2022.

Baca Juga: Anies Baswedan Puji Penampilan Nidji di JIS, Giring: Jangan Dengarkan Suara Sumbang, Oktober Bakal Tumbang

Menurut LaNyalla, posisi baru DKI Jakarta harus diputuskan secara matang dan mencermati banyak contoh kota di dunia, yang melakukan penajaman posisi sehingga menjadi kota kelas dunia.

Lebih lanjut, LaNyalla mengungkapkan jika Jakarta ingin menjadi kota pusat keuangan, maka Hong Kong, Singapura dan Tokyo dapat menjadi acuan.

Adapun pilihan lainnya, yakni kota budaya seperti Berlin, Kopenhagen, Stockholm atau menjadi kota global baru, seperti Boston, Chicago, Madrid, Milan dan Toronto.

Baca Juga: Sebut Pelaporan Gibran-Kaesang ke KPK Jadi Testing, Mardani Ali: Setiap Orang Sama Kedudukannya di Mata Hukum

"Semua pilihan tersebut, memiliki perbedaan masing-masing sehingga sejak awal, Jakarta harus menentukan kota kelas dunia seperti apa dan dengan keunggulan kompetitif serta komparatif apa yang akan dimaksimalkan," kata LaNyalla.

LaNyalla memberikan beberapa catatan terkait rencana pemindahan IKN di antaranya soal isu penganggaran dalam membiayai proyek, akomodasi partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan IKN dan pengendalian pembangunan serta dampak lingkungan yang bisa ditimbulkan.

"Pemerintah perlu menjelaskan secara detail terkait pembiayaan pemindahan IKN kepada masyarakat. Kalau berasal dari utang, maka instrumen utang dalam bentuk apapun, harus berwujud menjadi aset negara dan secara terukur dapat dibayar oleh negara ini atau oleh pemerintah berikutnya," ujar LaNyalla.

Baca Juga: Anies Baswedan Undang 'Nidji' Jajal Sound System di JIS, Anggota DPRD: Jika Giring Tersinggung ya 'Baper' saja

Tak hanya dari segi posisi yang baru, pemerintah juga diminta untuk menyatakan secara terbuka dan jelas nasib Jakarta termasuk aset negara yang ada di dalamnya.

"Pemerintah harus menyatakan secara terbuka dan jelas, bagaimana nasib aset-aset negara yang ada di Jakarta seperti Gedung Parlemen di Senayan dan semua kantor kementerian dan lembaga yang akan ditinggalkan, nanti dijadikan apa?," kata LaNyalla.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah