“Purwadaksina” dan “Prasawiya” merujuk pada lilitan kain pada pria atau wanita.
Secara adat, pria menganut prinsip “purwadaksina”, yaitu lilitan kain searah jarum jam.
Sebaliknya, wanita menggunakan teknik “prasawiya”, yaitu melilitkan kain di tubuh berlawanan dengan arah jarum jam.
Menurut Ngurah Mayun, falsafah busana adat Bali sudah lengkap dalam memenuhi kebutuhan fashion warga Bali karena mempertimbangkan unsur etika dan estetika.***