PR DEPOK - Anggota DPR RI, Fadli Zon baru-baru ini ikut mengomentari pernyataan Arteria Dahlan soal bahasa Sunda yang menuai kritik.
Arteria Dahlan sebelumnya memang mengkritik salah satu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam acara rapat.
Seperti halnya kebanyakan orang, Fadli Zon pun tampak heran dengan sikap Arteria Dahlan tersebut.
Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah Online 2022 agar Bansos Rp4,4 Juta Cair untuk Siswa SD, SMP, SMA
Fadli Zon bahkan mengaku bangga masih bisa berbahasa Sunda.
"Sy bangga masih bisa basa Sunda," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon pada Kamis, 20 Januari 2022.
Selain itu, ia juga berpendapat bahwa bahasa Sunda dan bahasa Daerah lainnya disosialisasikan kembali.
Bahkan menurutnya, bahasa daerah seharusnya bukan ditiadakan, melainkan dihidupkan lagi di masyarakat.
"Justru seharusnya bahasa daerah di sosialisasikan kembali, dihudpkan kembali, bukan ditiadakan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menjelaskan.
Kritik politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan terkait penggunaan bahasa Sunda di acara rapat tersebut memang hingga kini masih menuai banyak komentar pedas dari warganet.
Pasalnya Arteria Dahlan dinilai telah menyinggung masyarakat Sunda, hingga mengundang banyak kritik pula dari tokoh-tokoh terkenal Sunda.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun ikut bersuara dan menyarankan Arteria Dahlan untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Sunda.
"Searifnya Bang Arteria Dahlan meminta maaf kpd masyarakat #Sunda. Negeri ini sdh lelah dgn pertengkaran," kata Ridwan Kamil melalui akun Twitter pribadinya.
Selain dapat menimbulkan permasalahan, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini juga menilai bahwa pernyataan Arteria Dahlan itu terlalu berlebihan.
Baca Juga: Usai Kembali ke Tanah Air, Prilly Latuconsina Dapat Ajakan Ini dari Persikota
Mengingat dalam acara rapat bersama jaksa agung, Arteria Dahlan sempat meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengganti Kajati, yang ia maksud menggunakan bahas Sunda tersebut.
"Ada Kejati pak yang dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda. Ganti pak itu," ujar Arteria Dahlan.***