Network
PR DEPOK – Politisi PDIP, Arteria Dahlan menuai kritik dari warga Jawa Barat (Jabar) usai protesnya terkait penggunaan bahasa Sunda.
Sebelumnya, Arteria Dahlan menyampaikan protesnya kepada Jaksa Agung, ST Burhanuddin terkait adanya Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
Selain memprotes, Arteria Dahlan juga meminta agar Kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam raker tersebut dipecat.
Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Susunan Pemain Athletic Bilbao vs Barcelona di Copa del Rey
Diketahui, kritik yang ditujukan kepada Arteria Dahlan pun juga datang dari kalangan tokoh dan budayawan Sunda.
Tak cukup sampai di situ, sejumlah netizen mengungkapkan kekesalan mereka dan menilai Arteria Dahlan telah bersikap rasis terhadap suku Sunda.
Sejumlah netizen asal Jawa Barat bahkan mengusulkan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk melarang Arteria menginjakkan kakinya di Tanah Pasundan.
Buntut polemik itu pun memanjang dan mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya dari mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Priyo Sambadha.
Melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya, @PSambadha, ia justru mengaitkan polemik tersebut ke ranah politik.
Ia menduga-duga perolehan suara partai yang menaungi Arteria Dahlan, PDIP pada pemilihan legislatif (Pileg) Jabar dan Banten mendatang.
Baca Juga: Arteria Dahlan Ternyata Gunakan Bahasa Sunda dalam Rapat, Budi Dalton: Katanya Nggak Boleh?
“Kita akan lihat perolehan suara partainya di Jabar dan Banten pada Pileg mendatang,” tulisnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 20 Januari 2022.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menyarankan agar Arteria Dahlan meminta maaf kepada warga Jabar.
Ridwan Kamil melanjutkan, jika Arteria Dahlan merasa keberatan atau tidak nyaman, maka cukup disampaikan saja.
Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, pemecatan jabatan yang diminta Arteria Dahlan adalah hal yang berlebihan.***
