PR DEPOK – Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk dalam daftar kandidat calon pemimpin Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Diketahui belakangan ini, Ahok menjadi salah satu calon Kepala Otoritas IKN Nusantara yang dipertimbangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Munculnya nama Ahok sebagai pemimpin IKN Nusantara itu lantas memicu berbagai respons, mulai dari pro hingga kontra.
Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin pun menjadi salah satu pihak yang mendukung Ahok menjadi pemimpin IKN Nusantara.
Ngabalin mengatakan bahwa Ahok memiliki sejumlah kriteria penting sebagai calon Kepala Otoritas IKN Nusantara.
Pertama, jelas Ngabalin, salah satu kriteria itu dapat dilihat dari usia Ahok yang dinilai masih muda.
Lebih lanjut, Ngabalin menilai bahwa Ahok memiliki kemampuan manajerial yang baik dan resources yang bagus.
Menurut dia lagi, Ahok juga ahli dalam bidang kepemimpinan dan mampu menghabisi para koruptor atau maling uang rakyat.
Atas pernyataan Ngabalin tersebut, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar mengemukakan pendapatnya.
Melalui sebuah cuitan di akun Twitter miliknya, @UmarHasibuan75, ia mempertanyakan korelasi antara kinerja Ahok dalam memberantas koruptor dengan memimpin IKN Nusantara.
Baca Juga: Jokowi Tak Akan Halangi Siapapun yang Ingin Nyapres, Rizal Ramli: Omong Kosong Doang
“Apa hubungannya ngabalin?” kata Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 21 Januari 2022.
Lebih jauh, Ngabalin sebelumnya juga mengungkapkan bahwa nama Ahok merupakan salah satu dari empat nama yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke publik.
Dengan demikian, Ngabalin mempertanyakan mengapa sebagian kalangan merasa “gatal”, “demam”, dan “gemas”.***