Dalam sebuah potongan video yang dilihat Galamedia, Edy Mulyadi menggambarkan pemindahan IKN seperti menukar kawasan elite berharga mahal dengan tempat jin buang anak.
"Bisa memahami enggak? Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri. Lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak, yah," ujarnya.
"Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain kau bangun di sana," sambungnya.
Setelah menerima hujatan dari berbagai pihak atas pernyataannya, Edy Mulyadi pun meminta maaf.
Edy Mulyadi mengaku pernyataan itu dilontarkan untuk menggambarkan wilayah yang jauh. Menurutnya, istilah itu sudah biasa.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Selasa, 25 Januari 2022: Harus Ekstra Hati-hati dengan Apa yang Akan Dimakan
Hal itu disampaikan Edy Mulyadi melalui akun YouTubenya BANG EDY CHANNEL, pada Senin 24 Januari 2022.
"Di Jakarta, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh, jangankan Kalimantan, istilah kita mohon maaf ya, Monas itu dulu tempat jin buang anak, BSD, Balai Serpong Damai itu tahun 80-90-an itu tempat jin buang anak, jadi istilah biasa," ujarnya.
Meski begitu, Edy Mulyadi tetap meminta maaf soal ucapannya yang menyinggung Kalimantan beberapa waktu lalu.