PR DEPOK - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha menanggapi terkait Kalimantan yang akan dijadikan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Giring mewakili partainya menyebut Kalimantan sebagai salah satu pulau kebanggaan dan kebesaran bagi Indonesia.
"Bagi @psi_id Kalimantan adalah salah satu pulau kebanggaan dan kebesaran Indonesia," ujar Giring Ganesha.
Baca Juga: Verrel Bramasta Sebut Pernikahan Venna Melinda dan Ferry Irawan Terlalu Cepat: Kayaknya Baru Kemaren
Ia juga menyebut Kalimantan negeri yang penuh rahmat untuk umat manusia, bukan seperti yang dituduhkan.
"Negeri yang penuh rahmat dan kasih Tuhan kepada kita umat manusia, bukan untuk setan seperti yang mereka tuduhkan. #WeLoveKalimantan," kata Giring Ganesha, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @Giring_Ganesha.
Pernyataan Giring tersebut diduga menanggapi ucapan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai "tempat jin buang anak".
Baca Juga: Anthony Martial Resmi Tinggalkan Manchester United dan Sepakat Gabung Sevilla
Adapun Edy Mulyadi sebelumnya menuai kontroversi, banyak pihak tidak terima atas ucapannya terutama masyarakat Kalimantan.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi menegaskan bahwa masyarakat nantinya tidak akan mau berpindah ke IKN baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gua bangun di sana," kata Edy Mulyadi.
Sontak ucapan Edy Mulyadi tersebut viral dan tersebar di media sosial, karena dianggap telah merendahkan, terutama bagi masyarakat Kalimantan.
Kini, Edy Mulyadi pun telah dilaporkan ke Polres Samarinda, terkait pernyataannya yang diduga menghina Kalimantan tersebut.
Baca Juga: Manchester United Resmi Pinjamkan Anthony Martial ke Sevilla
Atas ucapannya, Edy Mulyadi akhirnya meminta maaf kepada masyarakat. Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya bermaksud untuk menggambarkan Borneo sebagai "tempat yang jauh".***