Network
PR DEPOK - Politisi, Fahri Hamzah memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengganggu jadwal pemilihan umum (pemilu) 2024.
Pasalnya, Fahri Hamzah menunjukkan bahwa pemerintah dengan DPR telah bersepakat pemilu 2024 tetap digelar.
Bahkan, Fahri Hamzah juga mengungkapkan jika memang Presiden mengubah jadwal pemilu 2024, maka akan terjadi sidang istimewa.
Agenda sidang istimewa ini akan digelar di MPR dan dihadiri oleh partai pendukung Presiden, dan DPR RI.
Baca Juga: Mauricio Pochettino Berikan Update Cedera Serta Kapan Kembalinya Neymar ke PSG
"Pasti partai pendukungnya akan menggelar sidang istimewa di MPR," tulis Fahri Hamzah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @Fahrihamzah.
"Kalau Presiden mau ganggu jadwal politik, mestinya Menteri dalam negeri akan dilarang sepakati skedul pemilu di DPR," sambungnya.
Namun, Fahri Hamzah juga menegaskan hingga saat ini sidang istimewa di MPR membahas pengubahan jadwal pemilu 2024 tidak ada.
Baca Juga: Sindir Menteri PUPR soal Puncak II, Anggota DPR Mulyadi: Saya Audiensi dengan Tuhan Saja
"Nyatanya itu semua tidak terjadi," tutur Fahri Hamzah.
Wakil Ketua Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini juga merasa bahagia dengan jadwal pemilu 2024 yang sudah keluar.
"Akhirnya kita sudah punya jadwal politik yang pasti," imbuhnya.
Baca Juga: Facebook dan Instagram Berencana Membuat Pasar NFT bagi Para Pengguna
Diketahui sebelumnya, pemilu 2024 ini sebagai kesempatan Fahri Hamzah memboyong partai barunya untuk bertarung merebut kursi di Senayan.
Partai Gelora Indonesia sebagai partai politik baru, perlu pembuktian untuk memantaskan diri masuk menjadi calon peserta pemilu 2024.
Serta sebagai pembuktian, bahwa Partai Gelora Indonesia memang berpengaruh dan memiliki masyarakat pendukung.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini bergabung dengan Partai Gelora Indonesia pasca menyatakan keluar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan tidak ikut dalam pemilu 2019.
Sehingg, pemilu 2024 juga bisa menjadi ajang pembuktian Fahri Hamzah terhadap partai lamannya, yang pernah mengantarkannya sebagai pimpinan di DPR RI.***
