PR DEPOK - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendadak banyak disorot publik usai pengakuan 'saya bukan banteng' keluar dari mulutnya.
Ganjar Pranowo mendapat banyak komentar saat dirinya secara spontan melontarkan kata-kata 'saya bukan banteng' saat sedang berdialog dengan budayawan, Sudjiwo Tedjo.
Namun, pernyataan Ganjar ini terlontar saat dirinya sedang membahas banteng yang ternyata merupakan hewan yang buta warna.
Baca Juga: Tak Terima Dipecat, Seorang Pria Nekat Membacok Atasannya yang Baru Keluar dari RS di Salemba
Saat itu, Sudjiwo Tedjo menjelaskan kepadanya bahwa banteng adalah hewan yang buta warna.
Namun, sang budayawan tidak mengetahui pasti alasan banteng tak bisa mengenali warna.
Ia pun iseng bertanya kepada Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP, partai yang dikenal dengan logo kepala banteng.
Sang gubernur menjawab bahwa dirinya pun tidak tahu alasan banteng buta warna.
Saat didesak oleh Sudjiwo untuk menjawab, Ganjar pun secara spontan mengatakan bahwa ia bukan banteng, melainkan manusia.
"Bisa dijelaskan nggak kenapa banteng buta warna?" kata budayawan yang dijuluki 'Presiden Jancukers' itu.
"Nggak tahu saya," ucap Ganjar.
"Ayolah sampean kan Fakultas Kehutanan," ujar Sudjiwo Tedjo lagi.
"Saya bukan banteng, bukan banteng aku menungso (manusia)," jawab gubernur yang digadang-gadang akan maju menjadi capres di Pilpres 2024 itu.
Pengakuan 'saya bukan banteng' yang terlontar dari Ganjar ini sontak menuai beragam komentar dan respons dari publik.
Aktivis Enggal Pamukty pun ikut memberikan komentar terkait pernyataan Gubernur Jawa Tengah itu.
Dalam keterangan tertulis, Enggal Pamukty sempat menyinggung soal isu adanya 'celeng' di PDIP.
"Kata orang PDI-Perjuangan ada Celeng," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @EnggalPamukty.
Cuitan Enggal Pamukty soal 'celeng' ini diduga merujuk pada isu yang sempat beredar di dalam PDIP.
Munculnya istilah celeng ini berawal ketika Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo dan beberapa pengurus mendeklarasikan Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.
Deklarasi inipun langsung ditanggapi oleh Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.
Bambang mengatakan bahwa PDIP adalah barisan yang selalu ikut pada satu arahan dari pimpinan, yakni ketua umum.
Menurutnya, pihak yang mendahului Megawati Soekarnoputri dalam mendeklarasikan capres dianggap sudah keluar dari barisan.
Bambang lantas menyebutkan pepatah di PDIP bahwa kader yang keluar dari barisan bukan lagi disebut banteng, melainkan celeng.***