Alissa Wahid mengungkapkan hingga kini dirinya masih mengirim doa teruntuk para keluarga yang memperjuangkan tanah airnya.
Dalam cuitan yang sama, ia juga mempertanyakan sampai kapan rakyat kecil terus dikorbankan.
"Sampai sekarang, setiap berada di bandara Kulonprogo, saya selalu kirim Fatihah untuk kemaslahatan keluarga yang dulu berjuang mempertahankan tanah airnya. Semoga mereka baik-baik saja. Sampai kapan terus terulang?" pungkasnya.
Dalam cuitan yang lain, Alissa Wahid mengungkapkan tentang paradigma pembangunan yang terjadi di tanah air.
Ia mengatakan rakyat kecil hanya bisa pasrah menyerahkan hak miliknya dengan dalih pembangunan.
Yang mana, apabila rakyat berontak, maka dianggap membangkang, dianggap provokasi, dan bisa ditindak.
Diketahui, atas kasus bentrok di Desa Wadas, 23 warga diamankan karena dianggap memprovokasi.***