Ahok Sebut Pertamina Untung Lebih 1 Miliar Dolar Saat BBM Tidak Naik, Sindiran Said Didu: Mungkin Lupa..

- 12 Februari 2022, 11:50 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. /Tangkap layar YouTube.com/Indonesia Laywer Club./

PR DEPOK – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu tampak menanggapi soal pernyataan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terkait keuntungan PT Pertamina (Persero).

Sebelumnya, Ahok menyebutkan bahwa Pertamina masih bisa meraup keuntungan lebih dari 1 miliar dolar walaupun harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tidak naik.

Pernyataan Ahok ini lantas dikomentari Said Didu dengan berpendapat bahwa ia kemungkinan lupa ketika harga minyak turun.

Baca Juga: Izinkan Holywings Buka di Bogor, Bima Arya Wajibkan Jual Bajigur dan Bandrek

Menurut Said Didu Pertamina saat itu tidak menurunkan harga BBM.

Cuitan Said Didu menanggapi pernyataan Ahok.
Cuitan Said Didu menanggapi pernyataan Ahok. Twitter @msaid_didu

“Mungkin pak Komut lupa bhw waktu harga minyak turun sampai sktr $ 25 pertamina juga tdk menurunkan BBM kok”, tulis Said Didu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu pada Sabtu, 12 Februari 2022.

Sebagai informasi, Pertamina terus berupaya memberikan performa terbaik untuk Indonesia.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Jadi Kontak Dekat Pangeran Charles yang Positif Covid-19, Muncul Rumor Pengganti Ratu

Pertamina sejauh ini berhasil melakukan beberapa capaian positif untuk negara.

Dalam kurun waktu 2018 hingga 2020, Pertamina mencatat total keuntungan perusahaan sebesar USD6,1 miliar.

Di tahun 2018-2019, Pertamina untung di kisaran USD2,5 miliar.

Baca Juga: Thariq Ungkap Keinginan Bertemu dengan Orang Tua Fuji: Dianya Masih Takut, Padahal Aku Mau...

"Di tahun 2020 Pertamina menghadapi triple shock sebagai imbas dari pandemi. Meski demikian, Pertamina berhasil mencatat keuntungan sebesar USD1,1 miliar," ujar VP Corporate Communcation Pertamina Fajriyah Usman, pada Selasa, 1 Februari 2022 seperti dikutip dari situs resmi Pertamina.

Menurut Fajriyah, pencapaian keuntungan Pertamina itu merupakan hasil kinerja yang luar biasa dari seluruh manajemen dan pekerja Pertamina selama pandemi Covid-19.

Meskipun dalam situasi pandemi, Pertamina justru secara konsisten tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir, serta menggerakkan seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina dan sektor energi Indonesia.

Baca Juga: Tiru Foto Pengendara Motor di Indonesia, Aleix Espargaro: The Power of Emak-Emak MotoGP Version!

"Karena hampir seluruh perusahaan di dunia merasakan dampak negatif akibat pandemi. Bahkan sebagian besar perusahaan migas global justru mengalami kerugian dan melakukan PHK banyak pekerjanya," kata Fajriyah.

Pertamina juga mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia. Dari tiga lembaga pemeringkat utang (credit rating agency) internasional menunjukkan bahwa Pertamina mampu mengelola keuangan dan investasi secara prudent sehingga termasuk dalam kategori perusahaan sehat.

Hingga kini, Pertamina mencatat rasio utang yang terjaga dengan baik dan masih kompetitif di antara perusahaan migas nasional maupun internasional lainnya.

Baca Juga: JHT Cair di Usia 56 Tahun, Begini Cara Online dan Syarat Klaimnya

Atas hal tersebut, lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody's, S&P dan Fitch menetapkan Pertamina pada peringkat investment grade masing-masing pada level baa2, BBB, dan BBB.

"Ini menunjukkan kredibilitas dan kepercayaan investor kepada Pertamina yang semakin meningkat dari waktu ke waktu," kata Fajriyah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah