PR DEPOK - Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan memprediksi bahwa harga tahu dan tempe di dalam negeri bakal naik pada Maret mendatang.
Oke Nurwan menyebut, harga tempe yang diprediksi bakal naik pada Maret nanti disebabkan karena melonjaknya harga kedelai internasional.
Penyebab lain harga tempe yang diprediksi bakal naik ini menurut Oke karena inflasi di Amerika Serikat yang mencapai tujuh persen.
Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Nasib Pembangunan IKN yang Disebut Rampung pada 2024: Presiden Jokowi Akhirnya...
Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini adalah Rp10.800-Rp11.000 per kilogram.
Sedangkan stok kedelai di importir saat ini sekitar 140.000 ton pada Februari dan akan masuk lagi 160.000 ton.
Kendati demikian, Oke menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga ketersediaan kedelai walaupun harganya tinggi.
Perkiraan harga tempe akan alami kenaikan ini menarik perhatian eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.
Dalam tanggapan yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, Said Didu melontarkan komentar bernada sindiran.
"#selamatmenikmati," ucap Said Didu singkat sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu pada Minggu, 13 Februari 2022.***