PR DEPOK – Ekonom senior, Faisal Basri menuding pemerintah sebagai biang kerok atas kenaikan harga minyak goreng.
Ia menyebut, kenaikan harga minyak goreng yang berujung pada kelangkaan stok barang seperti belakangan ini adalah ulah pemerintah sendiri lewat kebijakan yang dibuat.
Faisal Basri menegaskan bahwa biang keladi yang membuat kisruh minyak goreng ini tak lain adalah pemerintah sendiri lantaran “meninabobokan” pabrik biodiesel.
Menurut Faisal Basri, terjadi pergeseran besar dalam konsumsi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di dalam negeri.
Baca Juga: Arti Nama Belakang Dorce Gamalama yang Ternyata Pemberian dari Sultan Ternate
Ia lalu menjelaskan, konsumsi CPO di dalam negeri yang sebelumnya didominasi oleh industri pangan, kini menjadi industri biodiesel.
Dikatakan Faisal Basri lagi, lonjakan tajam terjadi sejak 2020 lalu, seiring dengan diterapkannya Program B20 (20 persen kandungan CPO dalam minyak biosolar).
Menanggapi tudingan Faisal Basri tersebut, politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Ruhut Sitompul angkat bicara.
Baca Juga: WO Pernikahan Ferry Irawan dan Venna Melinda Diisukan Mundur, Ini Tanggapan Verrell Bramasta
Melalui akun Twitter miliknya, @ruhutsitompul, ia menyebut Faisal Basri sebagai seorang provokator alih-alih pengamat.