Ditawari Lima Gelang Seharga Rp100 Juta oleh Tiga Anak di Lombok, Sandiaga Uno: Ini Namanya Getok

- 21 Februari 2022, 13:50 WIB
Potret tiga anak Lombo yang menjual gelang seharga Rp100 juta kepada Sandiaga Uno.
Potret tiga anak Lombo yang menjual gelang seharga Rp100 juta kepada Sandiaga Uno. /Instagram @sandiagauno/

PR DEPOK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, terkejut mendengar tiga orang anak Lombok menawarkan lima gelang kepada dirinya dengan harga Rp100 juta.

Peristiwa ini terjadi saat Sandiaga Uno dan beberapa rombongan Kemenparekraf mengunjungi Lombok, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Sandiaga yang tengah jalan-jalan pagi di Lombok dihampiri tiga orang anak, Dina, Stanley dan Ama, yang menjajakan pernak-pernik berupa gelang tangan.

Baca Juga: Gara-Gara Parodi, Hesti Purwadinata Senasib dengan Luna Maya Jadi Korban Blokir Instagram Syahrini

“Namun yang menarik dan lucu adalah keduanya menawarkan gelang kepada kami seharga 100 juta. Sepertinya memanfaatkan momentum MotoGP,” kata Sandiaga Uno dalam postingannya di akun Instagram sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun @sandiuno pada Senin, 21 Februari 2022.

Salah seorang anak bernama Dina, yang menawarkan gelang kepada Sandiaga Uno mengatakan jangan menanggap membeli tetapi membantunya mencari penghasilan.

“Jangan anggap membeli, anggap saja membantu pak ya,” kata Dina dalam video yang diposting Sandiaga Uno.

Baca Juga: Refly Harun Soal Tantangan Debat Terbuka Hotman Paris dengan Menaker Ida Fauziah Bahas JHT: Kok Tanggung

Sandiaga lantas meminta kepada anak-anak penjual gelang itu untuk menghitung siapa saja yang memerlukan gelang dalam rombongan Kemenparekraf.

Sandiaga lantas mempertanyakan berapa harga untuk lima gelang tersebut. Seketika, salah seorang anak bernama Ama menyebut Rp100 juta. Mendengar itu Sandi dan rombongan tertawa.

“Nah ini namanya, siapa kamu namanya? Ama ini namanya getok. Kalau getok akhirnya orang jadi kapok,” kata Sandi yang disambut tawa anak-anak.

Sandi pun menyarankan kepada anak-anak penjual gelang untuk memberikan harga yang wajar. Menurutnya, hal seperti inilah yang membuat pariwisata kurang baik.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Heran Ivan Gunawan Sebut Nikah Tahun Depan, Ayah Rozak: yang Penting Kayak Gini Lagi

Sandi juga mengingatkan kepada seluruh pelaku parekraf agar tidak mematok harga atau biaya tinggi untuk setiap produk yang dijualnya.

“Dapat untung boleh sekali, tapi jangan sampai wisatawan menilai ini sebagai aji mumpung!,” ucap Sandi.

Menurut Sandi, semua pihak harus bersama-sama memastikan pariwisata bisa berkelanjutan dan berkeadilan.

“Sehingga LAPANGAN KERJA semakin terbuka luas, dan EKONOMI bisa BANGKIT kembali,” imbuh Sandi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram @sandiuno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah