PR DEPOK - Penemuan minyak goreng hingga satu juta liter lebih di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), masih menjadi sorotan publik.
Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut pun sudah mendatangi lokasi dan menanyakan alasan pihak pengelola yang menimbun minyak goreng.
Pengelola menyebut alasan menimbun minyak goreng hingga satu juta liter lebih dikarenakan takut merugi jika stok dijual memakai harga eceran tertinggi (HET) yang sekarang berlaku.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut, Naslindo Sirait dalam keterangannya mengatakan, pihak pengelola juga beralasan jika saat ini harga bahan baku pembuatan minyak goreng mahal.
Namun menurut Naslindo, dalam kondisi kelangkaan minyak goreng seperti saat ini, alasan apa pun yang dikemukakan pengelola, tidak dapat dijadikan pembenaran.
Lantaran hal tersebutlah, Naslindo kemudian meminta pengelola yang dimaksud untuk segera menyalurkan minyak goreng yang ditimbun.
Dia menegaskan, produsen, distributor, dan pedagang memiliki kewajiban untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar.
Alasan pengelola menimbun minyak goreng hingga satu juta liter lebih pun lantas ditanggapi oleh Nokoh NU Umar Hasibuan.
Gus Umar, sapaannya, merasa heran lantaran pelaku penimbun minyak goreng di Sumut tersebut tidak ditangkap.
"Yg saya bingung knp pelakunya gak ditangkap?" ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @UmarHasibuan777.
Sementara itu, menindaklanjuti temuan minyak goreng hingga satu juta kilogram lebih ini, Polda Sumut akan mengundang para pemilik gudang untuk memberikan klarifikasi.
Dirkrimsus Polda Sumut Kombes John Charles Edison Nababan menyebut, pihaknya bakal mengundang pemilik gudang hari ini.
Nantinya, kata dia, dari klafikasi pemilik gudang, apabila ditemukan indikasi penimbunan yang melanggar hukum, maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.***