PR DEPOK – Pemerintah memprediksi kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia masih akan meningkat.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi dua sampai tiga minggu ke depan atau sekitar pertengahan Maret 2022.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia terus menyiapkan langkah antisipatif dalam menghadapi puncak kasus Covid-19 varian Omicron.
“Pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini puncaknya dalam dua sampai tiga minggu ke depan yang perlu diantisipasi,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, pada Senin, 21 Februari 2022 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Donald Trump Resmi Luncurkan Media Sosial Truth Social, Bisa Diunduh oleh Mereka yang Diundang
Berdasarkan data, Airlangga Hartarto menyebutkan, kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali meningkat dengan proporsi mencapai 23 persen dari kasus aktif nasional atau 124.714 dari 536.358 kasus.
Meski demikian, tingkat penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih terkendali.
Pasalnya, Covid-19 varian Omicron memiliki gejala yang tidak seberat varian Delta.