Puncak Covid-19 Varian Omicron Diprediksi Terjadi Maret 2022, Airlangga Hartarto: Pemerintah Terus Memantau

- 21 Februari 2022, 17:45 WIB
Menurut Airlangga Hartarto, puncak kasus varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada Maret 2022 mendatang.
Menurut Airlangga Hartarto, puncak kasus varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada Maret 2022 mendatang. /Pixabay/Alexandra_Koch.

“Meski kasus meningkat secara keseluruhan, keterisian rumah sakit masih terkendali,” ujar  Airlangga Hartarto.

Lebih lanjut, menurut Menko Airlangga, BOR secara nasional sebanyak 38 persen.

Akan tetapi, BOR di luar Jawa dan Bali kurang dari 30 persen. Sedangkan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan antara 35-31 persen.

Baca Juga: Gus Miftah Tampilkan Wayang Berwajah Mirip Ustaz Khalid Basalamah, Gus Umar: Norak, Cari Sensasi aja

Lalu, BOR di tempat isolasi terpusat sebanyak 5,89 persen dari 29.723 tempat tidur dan jumlah tempat tidur pun masih bisa ditingkatkan ke angka 48.399.

“Dari jumlah isoter yang tersedia ini jumlahnya bisa ditingkatkan pada saat sekarang tersedia 29.723 tempat tidur ke 48.399. Dari 29.000 yang tersedia baru terisi sebesar 5,89 persen,” ujar Menko Airlangga.

Sedangkan, untuk vaksinasi dosis pertama ada tiga provinsi yang masih di bawah 70 persen yakni Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga: Amerika Serikat Klaim Rusia Miliki Daftar Warga Ukraina untuk Dibunuh ketika Invasi

Sementara itu, untuk dosis kedua dengan catatan masih di bawah 50 persen adalah Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Papua.

Terkait vaksin booster di seluruh provinsi luar Jawa dan Bali, tercatat masih di bawah 10 persen.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah