“'Emergency ventilator' yang ini kemarin yang saya lihat ada karya dari BPPT, ITB, UI, UGM dari PT Dharma, dari PT Poly Jaya yang sudah mulai membuat ventilator, dan ini tinggal produksinya,” ucap Jokowi.
Baca Juga: WHO Mulai Lakukan Penyelidikan Independen terhadap Penanganan Virus Corona hingga Asal-usulnya
Produk keempat adalah Imunomodulator dan kelima adalah Inteljensi Artifisial (Artificial Intelligence/AI) untuk deteksi COVID-19.
Produk-produk lainnya adalah Plasma Konvalenasi, Laboratorium Mobile dengan tingkat keamanan 'Bio-Safety Level-2', Robot berbasis sinar Ultraviolet (Autonomous UVC Mobile Robot/AUMR), dan respirator untuk pemurnian (Purifying Respirator).
Dengan berbagai produk inovasi untuk menangani COVID-19 tersebut, Jokowi berharap impor alat kesehatan dapat dikurangi.
Baca Juga: Tiongkok Sindir Donald Trump yang Ancam Hentikan Pendanaan untuk WHO
Oleh karena itu, Jokowi meminta proses riset dan inovasi dilakukan secara berkelanjutan.
“Harus terus berlanjut, harus terus diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bisa diekspor ke mancanegara,” tuturnya.***