PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Ainun Najib menanggapi terkait perdebatan soal perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Ainun menjelaskan bahwa mental dengan model "incentives" akan bisa menjelaskan banyak hal terkait perilaku manusia.
"The Power of Incentives. Mental model "incentives" akan bisa menjelaskan banyak fenomena & perilaku manusia," ujar Ainun Najib.
Adapun Ainun mengatakan terkait isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, menurutnya datang dari orang-orang yang punya "aligned incentives".
Baca Juga: Merasa Sudah Keterlaluan, Kini Haji Faisal akan Laporkan Beberapa Pihak ke Kepolisian
"Misalnya sekarang sedang santer wacana perpanjangan atau penambahan periode Presiden @jokowi, perhatikan datangnya dari orang-orang yang punya "aligned incentives"," kata Ainun Najib.
Selain itu, Ainun mengungkap adanya orang-orang yang diuntungkan jika masa kekuasaan akan berlanjut lebih lama.
"Orang-orang yang diuntungkan jika tata kuasa berlanjut lebih lama," ujar Ainun Najib, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @ainunnajib.
Lebih lanjut, Ainun Najib mengatakan bahwa belum diketahui perpanjangan periode kepresidenan akan memberikan kemaslahatan atau justru kemudharatan.
"Yang kita semua belum tahu adalah, apakah perpanjangan atau penambahan periode kepresidenan itu memberikan insentif kemaslahatan atau malah kemudharatan untuk Presiden @jokowi sendiri? Wallahu a'lam bish showab," kata Ainun Najib.
Diketahui, wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode berhembus kencang, dan menuai perdebatan banyak pihak.
Baca Juga: Rusia Disebut Membuat Akun Media Sosial Palsu dari Orang Ukraina yang Membenci Negaranya
Adapun perpanjangan masa jabatan presiden dinilai beberapa pihak perlu, pasalnya Indonesia masih mengalami pandemi Covid-19.
Beberapa pihak lainnya menolak perpanjangan masa jabatan presiden, dan menolak penundaan Pemilu 2024, karena dinilai melanggar konstitusi negara.***