Retno menuturkan dengan adanya pemberlakuan tersebut, maka tidak ada supir yang bertugas membawa WNI keluar dari Ukraina menggunakan bus.
Selain kendala tersebut, Retno memberkan ada sejumlah hambatan lain mulai dari pemberlakuan jam malam hingga jalanan yang macet dan situasi tidak aman akibat adanya serangan.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Anak Sekolah Online 2022 agar Siswa SD, SMP, dan SMA Dapat BLT Rp4,4 Juta
Dia pun mengatakan bahwa ada kemungkinan, WNI terkena sasaran tembak maupun menjadi korban ledakan bom selama proses evakuasi.
Oleh karena itu, Retno mengungkapkan bahwa dia berusaha mencari jalur paling aman untuk membawa WNI keluar dari Ukraina.
"Oleh karena itu kita mencari jalur yang menurut kita adalah paling aman," ungkapnya.
Baca Juga: Rusia Kembali Siapkan Koridor Kemanusiaan bagi 2 Juta Pengungsi Ukraina
Ditengah proses evakuasi WNI dari Ukraina, Retno Marsudi berharap dan selalu berdoa agar tak ada korban yang jatuh.
Kata Retno, satu nyawa sangat mahal harganya dan menjadi kewajibannya untuk melindungi semua WNI yang berada di Ukraina.
"Saya nggak mau dan saya terus berdoa jangan sampai ada korban, nyawa ini sangat mahal harganya dan kewajiban kita untuk melindungi," jelas Retno Marsudi.***