UAS Minta Penceramah yang Terbukti Radikal Langsung Ditangkap: jika Tidak Bisa Jadi Fitnah, Orang Saling Tuduh

- 10 Maret 2022, 12:47 WIB
Ustaz Abdul Somad meminta agar jika ada penceramah yang terbukti radikal, maka orang tersebut lebih baik langsung ditangkap agar tak menjadi fitnah.
Ustaz Abdul Somad meminta agar jika ada penceramah yang terbukti radikal, maka orang tersebut lebih baik langsung ditangkap agar tak menjadi fitnah. /YouTube Taman Surga

PR DEPOK - Ustaz Abdul Somad atau UAS mengomentari soal tersebarnya daftar 180 penceramah yang dianggap radikal dan disarankan untuk tidak didengarkan ceramahnya.

Ustaz Abdul Somad mengaku sudah membaca semua nama yang tercantum dalam daftar penceramah yang dianggap radikal tersebut.

Menurut UAS, jika pengertian radikal sendiri adalah mereka yang menentang atau menolak dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka ia dengan yakin menyatakan tidak pernah melihat ada satupun ulama yang bersikap demikian.

Baca Juga: Masih Menjadi Polemik, Pihak Keluarga Dorce Gamalama Angkat Bicara tentang Harta Warisan

"Kalau yang didefinisikan sebagai radikal itu adalah orang yang menolak dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, saya sampai hari ini sahabat-sahabat, kawan-kawan yang saya kenal, itu secara lahir secara ngobrol, itu belum pernah saya jumpa," ujarnya.

"Apakah itu sekadar pemikiran ideologi atau dia angkat senjata, saya belum pernah ketemu," terangnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Lebih lanjut, ulama asal Sumatra Barat itupun mengatakan bahwa jika memang ada penceramah yang terbukti radikal, dalam artian menolak dasar negara, maka orang tersebut bisa langsung ditangkap.

Baca Juga: Ramal Kedekatan Ariel NOAH dan Anya Geraldine, Denny Darko: Ini akan Berjodoh Kalau…

Menurut Ustaz Abdul Somad, ulama yang memang terbukti radikal lebih baik langsung ditangkap agar tidak menjadi fitnah bagi penceramah lainnya.

"Kalau memang ada orang yang terbukti demikian, sesuai kita negara hukum ya ditangkap saja. Karena kalau tidak, menjadi fitnah, itu menjadi isu, menjadi sesuatu yang tidak baik. Orang menjadi tuduh-menuduh, menjadi pembunuhan karakter," kata sang ulama.

UAS menuturkan, jika tudingan radikal ini tidak segera diselesaikan, maka hal tersebut bisa memicu persoalan baru.

Baca Juga: Kehilangan Status Bebas Covid-19, Niue Kini Mulai Hadapi Kasus Pertama Virus Corona

Persoalan baru inilah, katanya melanjutkan, yang dikhawatirkan bisa semakin membuat seseorang sensitif dan malah semakin merusak rasa kesatuan.

"Kita kan negara hukum, dibuktikan, kalau tidak dibuktikan, dia bisa klarifikasi dia kena fitnah dan lain sebagainya. Kalau tidak, dia menjadi masalah baru. Orang yang bertubi-tubi kena masalah dia jadi sensitif, itu menjadi percikan-percikan kesatuan kebangsaan ini bisa rusak gara-gara itu," tuturnya.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x