Tanggapi Pengakuan Luhut Soal Big Data, Said Didu: Ya Allah Selamatkanlah Negeriku dari Para Pembohong

- 14 Maret 2022, 14:45 WIB
Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu.
Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu. /Antara

PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa sebagian besar rakyat Indonesia setuju pemilu 2024 diundur.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dia memiliki big data yang menunjukkan dari 110 juta rakyat, 60 persennya menyetujui bahwa pelaksanaan pemilihan umum ditunda.

Pernyataan itu disampaikan Luhut dalam podcast di kanal Youtube Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Eks Komandan Perang di Irak Khawatir Perang Rusia-Ukraina Picu Perang Dunia dan Nuklir karena Alasan Ini

“Kita kan punya big data, dari big data itu dari 110 juta itu macam-macam, dari Facebook dan segala macam, karena orang main Twitter kira-kira 110 juta,” ujar Luhut seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Berdasarkan data yang dimilikinya, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan mereka yang mendukung penundaan pemilu 2024 itu berasal dari masyarakat kelas menengah ke bawah.

Tak hanya itu, Luhut juga menyebut bahwa pemilih Partai Gerindra, Partai Demokrat hingga PDIP juga mendukung usulan penyelenggaraan pemilu ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Baca Juga: Fabio Di Giannantonio Sudah Berangkat ke Indonesia, sang Kekasih Jadi Sorotan Netizen

Menanggapi hal tersebut, mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu buka suara.

Said Didu memberikan sindirannya dengan berdoa agar Indonesia diselamatkan dari para pembohong.

Sindiran itu disampaikan Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

Baca Juga: 34 Gubernur Ikut Jokowi Kemah di IKN Nusantara, Gus Umar Keheranan: Mestinya Urus Minyak Goreng

Cuitan Said Didu menanggapi klaim Luhut soal big data.
Cuitan Said Didu menanggapi klaim Luhut soal big data. Twitter @msaid_didu

Ya Allah selamatkanlah negeriku dari para pembohong,” kata Said Didu.

Seperti diketahui, isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden mencuat ke publik belakangan ini.

Usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 muncul dari tiga ketua umum partai politik, yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah