Menurut Mardani Ali, pertemuan antara Muhaimin Iskandar dan komisioner KPU-Bawaslu turut dihadiri oleh semua pimpinan DPR RI.
“Mestinya dilakukan terbuka dan dihadiri oleh semua pimpinan DPR RI,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mardani Ali mengatakan asas keadilan dan transparansi perlu dijaga terlebih Komisioner KPU-Bawaslu tersebut belum dilantik dan belum ada konsolidasi internal.
Baca Juga: Fabio Di Giannantonio Sudah Berangkat ke Indonesia, sang Kekasih Jadi Sorotan Netizen
“Asas keadilan dan transparansi perlu dijaga. Lalu ke-12 nya belum dilantik dan belum konsolidasi internal,” katanya.
Bagi Mardani Ali pertemuan dengan pihak manapun berpotensi memunculkan anggapan pemberian pengarahan dan itu tidak etis.
Mardani Ali kemudian mengajak agar semua pihak mendukung komisioner KPU-Bawaslu untuk bekerja secara profesional, transparan, adil, dan efisien.
Baca Juga: 34 Gubernur Ikut Jokowi Kemah di IKN Nusantara, Gus Umar Keheranan: Mestinya Urus Minyak Goreng
“Pertemuan dg pihak manapun bisa berpotensi dianggap memberi pengarahan dan itu tidak etis. Semua pihak mesti mendorong dan mendukung komisioner KPU & Bawaslu utk bekerja profesional, transparan, adil & efisien," ujarnya.
Terakhir Mardani Ali mengatakan bahwa kejadian ini merupakan contoh buruk bagi penyelenggara pemilu.