"Jadi pada prinsipnya begini new normal bukan berarti COVID-19 telah berakhir, karena nyatanya masih ada di sekitar kita, angka juga masih meningkat terus, itu yang digarisbawahi," ujar Brahmana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Baca Juga: Ikan Paus Terlangka di Dunia Terdampar di Skotlandia
Brahmana mengatakan bahwa saat ini sebagian masyarakat masih ada yang salah tafsir tentang fase normal baru.
Padahal, fase normal baru ini bukan berarti masyarakat bebas untuk melakukan apapun dan melupakan protokol kesehatan.
"Penyebaran akan semakin tinggi kalau tidak mengikuti panduan, kalau semua mengikuti panduan tidak akan terjadi," katanya.
Baca Juga: Cek Fakta: Dinas Imigrasi Tahan 300 WN Tiongkok Ilegal Pembawa 3.000 Senjata Api di Bandara Soetta
Virus yang mematikan ini bukan hanya menimbulkan kasus kematian pada pasien yang terinfeksi, namun juga telah menyerang garda terdepan yang merawat dan melawan virus corona ini.
"3 sejawat dokter kita di Surabaya sudah gugur, mudah-mudahan ini yang terakhir. Tapi, kalau new normal ada yang memahami COVID-19 sudah selesai, ya bisa jadi second wave, kalau second wave biasanya akan lebih tinggi," tutur Brahmana.***