Isu kenaikan harga BBM ini kembali mengemuka seiring bergulirnya rencana pemerintah memfokuskan BBM bersubsidi, khususnya Pertalite dan Solar untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut bahwa harga jual Pertalite hingga kini masih Rp7.650 per liter dari harga keekonomian Rp17.500 per liter.
Pemerintah untuk Pertalite menggelontorkan subsidi Rp9.550 per liter.
Solar dijual Rp5.150, sedangkan harga keekonomian Rp18.150.
"Untuk solar selisihnya Rp13.000 per liter. Dengan harga minyak mentah saat ini, harga keekonomian Solar Rp18.150 per liter dan Pertamina menjualnya Rp5.150. Pemerintah yang membayar selisihnya,’’ ujar Nicke Widyawati seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Indonesia.go.id.
Pembatasan pembelian Pertalite dan Solar subsidi
Untuk BBM jenis Solar, yang tak diizinkan membeli hanya kendaraan pengangkut hasil tambang dan perkebunan yang punya roda 6 buah atau lebih karena dikenai tarif harga nonsubsidi.
Untuk BBM jenis Pertalite, pembatasan kuota hanya diberlakukan pada kendaraan roda empat (atau lebih).
Pembatasan dilakukan dengan aplikasi MyPertamina.
Dengan aplikasi itu warga masyarakat bisa mendaftar untuk memperoleh kode digital atau QR Code yang menjadi syarat pembelian BBM bersubsidi itu.