Penggunaan BBM Bersubsidi akan Melampaui Kuota, Benarkah Opsi Kenaikan Harga Pertalite Paling Tepat?

- 25 Agustus 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi BBM.
Ilustrasi BBM. //Dok. Pertamima

PR DEPOK - Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar akan diumumkan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.

Munculnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dipicu oleh besarnya nilai subsidi pemerintah dan tingginya konsumsi Pertalite hingga Solar oleh golongan masyarakat mampu yang berakibat pada terlampauinya kuota subsidi meski belum mencapai akhir tahun.

Jika penggunaan BBM bersubsidi benar-benar melampaui kuota, maka akan berdampak pada anggaran subsidi yang ditetapkan.

Baca Juga: Gelar Sidang Kode Etik Tertutup, Polri Akan Tentukan Sanksi pada Ferdy Sambo Terkait Kasus Kematian Brigadir J

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan tiga opsi yang disiapkan pemerintah di antaranya menaikkan anggaran subsidi yang akan membebani APBN, mengendalikan konsumsi masyarakat untuk Pertalite dan Solar, atau menaikkan harga BBM bersubsidi.

Opsi terakhir yakni menaikkan harga BBM bersubsidi disebut-sebut menjadi skema yang paling mungkin diterapkan dalam waktu dekat.

Namun, banyak pihak yang menolak rencana tersebut karena dinilai akan membebani dan memengaruhi daya beli masyarakat.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Seputar Perselingkuhan atau Pelecehan, Kapolri Pastikan Kebenarannya Besok

Lantas manakah opsi yang dinilai paling rasional untuk kondisi Indonesia saat ini menurut ahli?

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x