Sebut Harga BBM Berpotensi Turun, Begini Penjelasan Menteri ESDM Arifin Tasrif

- 10 September 2022, 14:15 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyebutkan jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berpeluang kembali turun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyebutkan jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berpeluang kembali turun. /YouTube/Sekretariat Presiden.

PR DEPOK – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyebutkan jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berpeluang kembali turun.

Menurut Arifin Tasrif, potensi penurunan harga BBM ini akan bergantung pada pergerakan harga di tingkat global.

Seperti kita ketahui, harga BBM resmi naik sejak 3 September 2022, dan hal ini tentu menuai pro dan kontra di masyarakat.

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima Bansos 2022 Online Lewat HP di cekbansos.kemensos.go.id

Arifin Tasrif menyampaikan jika harga minyak membaik, maka kemungkinan BBM berpotensi akan kembali turun.

“Nanti kita lihat, kalau harga minyak membaik ya Insya Allah,” ujar Arifin Tasrif, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA pada Sabtu, 10 September 2022.

Meski BBM berpotensi turun, Arifin Tasrif meminta masyarakat untuk dapat berhemat dalam mengonsumsi energi.

Baca Juga: Input NIK KTP di eform.bri.co.id untuk Cek Nama Penerima BPUM 2022, BLT UMKM Rp600.000 Cair September?

Hal ini bertujuan untuk mengontrol volume BBM sekaligus mengurangi polusi udara.

“Tolong diminta semua masyarakat coba bisa tidak kita coba dengan kesadaran menghemat. Yang biasanya keluar bensin tiga liter bisa tidak dua liter saja. Ya mengurangi menghirup udara polusi CO2,” jelasnya.

Sementara itu, terkait rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi, Arifin Tasrif menuturkan hal tersebut saat ini masih dalam pembahasan dan pendalaman pemerintah.

Baca Juga: Link Nonton Big Mouth Episode 14 Sub Indo, Spoiler: Yoon Gap Berkhianat, Park Chang Ho Tewas?

“Sekarang sedang dibahas karena ada beberapa opsi. Kan pertimbangannya dalam, kita juga mengidentifikasi. Harus teliti,” paparnya.

Lebih lanjut, Arifin Tasrif pun menjelaskan terkait pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan harga BBM.

Hal ini lantaran harga Indonesia Crude Price (ICP) di tingkat global mengalami kenaikan, sedangkan konsumsi masyarakat terus meningkat.

Baca Juga: Akses Link cekbansos.kemensos.go.id Lewat HP, Cek Penerima BLT BBM Rp300.000 yang Cair 2 Kali

Untuk diketahui, awalnya pemerintah mengalokasikan Rp502,4 triliun untuk memberi subsidi pada harga BBM dengan volume konsumsi solar sebanyak 15 juta kiloliter, dan Pertalite 23 juta kiloliter hingga akhir tahun.

Oleh karena itu, pemerintah menaikkan harga BBM mengingat APBN sudah sangat berat jika harus menambah alokasi subsidi energi dari Rp502,4 triliun menjadi hampir Rp700 triliun.

“Itu bisa tembus Rp700 triliun (subsidi dari pemerintah),” paparnya.

Baca Juga: Sinopsis Film 9/11, Diangkat dari Kisah Nyata Tragedi Serangan Teroris di WTC

Meskipun demikian, pemerintah tetap mendukung daya beli masyarakat dengan merealokasi anggaran yang seharusnya merupakan subsidi energi sebesar Rp24,17 triliun menjadi bantuan sosial (bansos).***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah