Selama Covid-19, ia harus menjalani isoman selama 16 hari. Setelah isoman selesai dilakukan ia sempat melakukan tes dan hasilnya masih positif.
Beberapa hari kemudian, dirinya melakukan tes Covid-19 kembali dan ternyata hasilnya sudah negatif.
Lebih lanjut Budi Gunadi menceritakan, bahwa sejak dilakukan tes dan positif Covid-19 membuat dirinya harus lebih lama lagi menjalankan isoman dari 14 hari ditambah dua hari menjadi 16 hari.
Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima Bansos PBI JK 2022 Online di cekbansos.kemensos.go.id, Cukup Pakai HP dan KTP
"Agak lama juga ini soman-nya 14 hari, sejak dites positif Covid-19. Tapi (kalau dihitung) sejak bergejala (gejala muncul) tambah dua hari, jadi 16 hari, ya lama," tutur pria 58 tahun ini.
Mengutip pernyataan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Aulia Iskandarsyah, M,Psi, Msc, Phd, ia mengatakan secara psikologis ada fase reaksi seseorang saat dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan diagnosis Swab PCR.
Fase pertama, kata dia, biasanya adalah penyangkalan bahwa seseorang positif Covid-19. Pnyangkalan tersebut selanjutnya melahirkan respons diri berupa marah atau sedih.
Sikap ini merupakan fase di mana kondisi mental seseorang mulai terganggu. Penurunan mental akan melahirkan sikap sedih, stres, hingga menutup diri.
Kemudian, lanjut Budi Gunadi, fase terakhir adalah ketika seseorang mulai menerima bahwa ia terkena Covid-19, tuturnya.***